Analgetik

Analgetik adalah senyawa yang dalam dosis terapetik meringankan atau menekan rasa nyeri tanpa memiliki kerja anastesi umum. Mekanisme kerja dan efek samping analgesik dibedakan dalam dua kelompok yaitu analgesik yang berkhasiat kuat yang bekerja pada pusat dan analgesik lemah bekerja pada perifer (Mutschler, 1991).
Nyeri adalah penyakit atau kerusakan yang paling sering terjadi walaupun nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan, melindungi serta saling memudahkan diagnosis pasien yang merasakanya sebagai hal yang tidak mengenakkan kebanyakan menyiksa dan karena itu berusaha untuk bebas darinya (Idris, 2007).
 Rasa nyeri berfungsi sebagai pertanda tentang adanya suatu gejala atau gangguan di tubuh, seperti peradangan infeksi kuman atau kejang otot. Rasa nyeri dapat disebabkan oleh rangsang mekanis, kimiawi, kalor atau listrik, yang dapat merusak jaringan dan melepaskan zat mediator nyeri. Zat ini merangsang reseptor nyeri yang letaknya di ujung syaraf bebas di kulit, selaput lendir dan jaringan lain. Rangsangan akan di dialirkan melalui syaraf sensoris ke Susunan Syaraf Pusat (S.S.P), melewati sumsum tulang belakang ke thalamus (optikus) kemudian ke pusat nyeri yang berada di dalam otak besar, dimana rangsangan terasa sebagai nyeri.
Menurut Tjay (2007), cara pemberantasan nyeri yaitu :
1.      Menghalangi pembentukan rangsngan dalam reseptor nyeri perifer oleh analgetik perifer
2.      Menghalangi penyaluran rangsang nyeri dalam syaraf sensoris
3.      Menghalangi pusat nyeri dalam sistem syaraf pusat dengan analgetik sentral.
Jalur nyeri di bagi menjadi beberapa tipe menurut kecepatan hantar rangsanganya, yaitu jalur nyeri cepat melalui serabut A dan jalur nyeri lambat melalui serabut C. Rangsangan terdeteksi oleh nosiseptor yang merupakan ujung-ujung saraf bebas. Rangsangan akan dibawa sebagai impuls saraf melalui serabut 2 A delta yang bermielin, serabut ini memiliki kecepatan hantar yang tinggi yaitu 30m/detik dan bertanggung jawab terhadap nyeri yang cepat, tajam dan terlokalisasi dengan jelas (jalur nyeri cepat). Serabut C yang tidak bermielin memiliki kecepatan lambat untuk menghantarkan saraf yaitu 12m/detik dan bertanggung jawab atas nyeri yang tumpul dan tidak terlokalisasi dengan jelas (jalur nyeri lambat).
 Nyeri dirasakan pertama kali biasanya berupa sentakan tajam yang kemudian Nyeri yang disebabkan oleh nosiseptor mekanis dan panas spesifik akan disalurkan melalui jalur nyeri cepat. Nyeri yang dirasakan sebagai sensasi tertusuk benda tajam yang dapat dengan mudah diketahui lokasinya. Nyeri yang disalurkan melalui jalur nyeri lambat biasanya menetap dalam waktu yang lebih lama disertai rasa yang tidak nyaman. Sensasi ini diikuti oleh sensasi pegal tumpul dan tidak terlokalisasi dengan jelas. Jalur nyeri lambat diaktifkan oleh bahan – bahan kimia terutama bradikinin. Bradikinin adalah suatu bahan inaktif yang kemudian menjadi aktif akibat enzim – enzim yang dikeluarkan ke dalam CES dan jaringan yang rusak. Senyawa ini tidak hanya memicu nyeri tetapi juga merangsang noniseptor polimedal dan juga merangsang peradangan yang cedera isusul dengan nyeri yang lebih difusi.
Nyeri bisa diatasi dengan menggunakan berbagai macam obat analgesik. Mekanisme analgesik di dalam tubuh yaitu dengan cara menghalangi pembentukan rangsang dalam reseptor nyeri, saraf sensoris, dan sistem syaraf pusat. Analgesik yang termasuk dalam golongan AINS bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase yang akan mengubah asam 3 arakidonat menjadi prostaglandin di mana prostaglandin adalah mediator nyeri, sedangkan analgesik golongan opioid bekerja di sentral menempati reseptor di kornu dorsalis medulla spinalis yang menjaga pelepasan transmiter dan rangsang nyeri sehingga terjadi penghambatan rasa nyeri.
Analgesik yang sering digunakan masyarakat adalah yang memiliki kandungan parasetamol, ibuprofen, asam mefenamat, dan lain-lain, namun obat-obatan kimia tersebut memilik efek samping yang kurang baik bagi tubuh kita apabila di gunakan dalam jangka waktu panjang. Opioid akan menimbulkan adiksi dan golongan AINS dapat menimbulkan gastritis yang apabila telah parah menyebabkan perdarahan pada saluran cerna, gangguan asam-basa, menghambat ekskresi asam urat, agranulositosis dan gangguan fungsi trombosit.
Bahan analgesik alami bisa digunakan sebagai alternatif selain menggunakan bahan kimia yang memiliki banyak efek samping. Bahan alami mengandung analgesik yang dahulu sering digunakan masyarakat untuk menekan rasa sakit dari derajat ringan hingga berat yang sering kali mengganggu aktivitas sehari–hari diantaranya kulit buah manggis. Banyak tanaman obat yang dilaporkan mempunyai efek terapi untuk beberapa penyakit. Kulit buah manggis mengandung sejumlah zat yang terkandung dan bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya adalah Xanthone. Xanthone memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat dan diduga juga dapat menghambat nyeri yang memiliki mekanisme yang sama dengan analgesik kimiawi.

DAFTAR PUSTAKA
Idris. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia(KDM II), CV Berkah Utami, Makassar.
Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi, ITB, Bandung.
Tjay, H.T. 2007. Obat-obat penting khasiat penggunaan dan efek-efek sampingnya edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

PERMASALAHANYA :
1.      Bagaimana pengujian efek analgetik secara eksperimental pada hewan uji ?
2.      Apakah ada obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri selain analgetik ?
3.      Bagaimana pemilihan obat yang tepat dalam terapi analgetik terhadap pasien ?

Komentar

  1. Terimakasih atas artikelnya, sangat membantu sekali😉

    BalasHapus
  2. Selamat Pagi saudari Tiara, saya ingin membantu menjawab permasalahan no.1
    Pengujian efek analgetik ke hewan uji sebaiknya lebih cepat dilakukan secara intravena, karena langsung bekerja ke reseptornya dan langsung masuk ke peredaran darahnya.
    semoga bisa membantu :)

    BalasHapus
  3. Selamat pagi kak ara saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2
    Ada, obat yang menghilangkan rasa nyeri selain analgetik yaitu antipiretik, yang mna juga bisa menghilangkan rasa nyeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa antipiretik bisa digunakan untuk menghilangkan nyeri?

      Hapus
    2. Iya karna ada antipiretik yang memiliki khasiat sbg analgetik jg contohnya parasetamol

      Hapus
  4. Mengapa nyeri pada gigi diberikan natrium diklofenak?

    BalasHapus
  5. Jawaban pertanyaan no2: Ada, obat yang menghilangkan rasa nyeri selain analgetik yaitu antipiretik, yang mna juga bisa menghilangkan rasa nyeri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini